My review
rating: 3 of 5 stars
"Telah kuhapus jejak-jejak cinta
pada pasir sebab ombak
dalam hatiku lebih gemuruh
dari pada rindu"
Kata-kata yang tertulis di cover ternyata banyak menggambarkan isi kumpulan cerpen di buku ini. Awalnya saya sedikit kesulitan membaca buku dengan gaya bahasa sastra yang tinggi ini, membuat saya teringat kembali ketika mencoba (ingat ya, mencoba, bukan berarti sudah) membaca buku karangan Shakespeare. Dan hasilnya? Ya gitu deh.
Anyway, balik ke kumpulan cerpen ini. Kisah-kisah yang diangkat berkisar seputar kejadian yang jarang ditengok penulis, seperti misalnya penebangan liar, pembakaran hutan, pendidikan, juga dana untuk veteran yang semua digambarkan dengan begitu indahnya dan kata-kata yang terjalin begitu cerdasnya mengalir. Ending yang ditawarkan tidak bahagia, sehingga saya tidak bisa menarik nafas plong setiap habis membaca cerpen di buku ini.
Tapi saya suka.
View all my reviews.
pada pasir sebab ombak
dalam hatiku lebih gemuruh
dari pada rindu"
Kata-kata yang tertulis di cover ternyata banyak menggambarkan isi kumpulan cerpen di buku ini. Awalnya saya sedikit kesulitan membaca buku dengan gaya bahasa sastra yang tinggi ini, membuat saya teringat kembali ketika mencoba (ingat ya, mencoba, bukan berarti sudah) membaca buku karangan Shakespeare. Dan hasilnya? Ya gitu deh.
Anyway, balik ke kumpulan cerpen ini. Kisah-kisah yang diangkat berkisar seputar kejadian yang jarang ditengok penulis, seperti misalnya penebangan liar, pembakaran hutan, pendidikan, juga dana untuk veteran yang semua digambarkan dengan begitu indahnya dan kata-kata yang terjalin begitu cerdasnya mengalir. Ending yang ditawarkan tidak bahagia, sehingga saya tidak bisa menarik nafas plong setiap habis membaca cerpen di buku ini.
Tapi saya suka.
View all my reviews.
No comments:
Post a Comment