Shalat Jumat di hari Kamis
by
Muhibin
My rating: 4 of 5 stars
Nasruddin Hoja sedang berjalan menaikin keledainya. Tampak di depan
teman-temannya sedang berkumpul. Begitu Nasruddin dekat, dia turun dari
keledainya. Tapi sialnya, Nasruddin jatuh. Teman-temannya semua
menertawakan Nasruddin.
Nasruddin bertanya, "Apa yang lucu sehingga membuat kalian semua tertawa?"
Teman-temannya berkata, "Kami baru saja melihat pemandangan yang sangat menggelikan."
Nasruddin berkata, "Dimana lucunya? Sebelum jatuh aku memang sudah berniat turun dari keledaiku, kok!"
**
Itu
cuma salah satu cerita yang saya tulis kembali berdasarkan ingatan
saya. Buku 101 kisah jenaka Nasruddin Hoja ini benar-benar menghibur dan
akan menjadi lebih lucu jika diceritakan ulang. Sepertinya sulit
dipercaya kalau ada sufi yang kocak seperti dia, tapi itulah Nasruddin.
Orang bijak yang humornya tidak hanya menghibur, tapi juga memberikan
banyak hikmah di dalamnya.
**
Nasruddin menangis
tersedu-sedu mendapati keledainya mati. Namun anehnya, setelah keledai
tersebut dikebumikan, Nasruddin masih juga menangis dan ebrsedih.
Teman-temannya berusaha menghiburnya.
"Sudahlah Nasruddin, kenapa juga kau begitu bersedih. Waktu istrimu menginggal, kau tak bersedih seperti sekarang ini?"
"Tentu
saja aku tak bersedih waktu istriku meninggal, sebab temanku datang
menghibur dan berkata kalau anak perempuannya yang cantik bisa dijadikan
pengganti istriku, kemudian temanku yang lain pun menawarkan saudara
perempuannya untuk menjadi pengganti istriku. Tapi sekarang ketika
keledaiku mati, tak ada yang menawarkan penggantinya."
**
Kira-kira seperti itulah kekocakan yang ditawarkan buku ini. Penasaran? Yuk baca!
No comments:
Post a Comment