The Teashop Girls
by
Laura Schaefer (Goodreads Author),
Sujean Rim (Illustrator)
My rating: 4 of 5 stars
Begitu lihat cover buku ini, langsung suka (maklumlah, aku masih jenis
org yg menilai buku dari covernya): gadis brindil berambut merah
(mengingatkanku pada Anne of Green Gables) membawa nampan berisi poci
teh yang lucu dengan motif polkadot dan kue-kue kecil. Pemeran utama di
buku ini pun namanya hampir mirip, yaitu Annie Green.
Kalo di
Anne of Green Gables, si Anne adalah anak lincah, ceria dan tidak bisa
diam. Yang ada dibayanganku dia seperti di lagunya Vina Panduwinata
(Kumpul Bocah) dimana anak-anak berlari kesana kemari, tidak bisa diam
persis bola bekel. Annie Green tidak seperti itu, namun gesit dan
cerdasnya sama.
Teashop Girls berkisah tentang persahabatan tiga
orang anak perempuan yang berteman sejak mereka berusia 5 tahun; Annie,
Genna dan Zoe. Sejak kecil mereka sering diajak ibu-ibu mereka yang
hang-out di kedai teh (arisan kali yee) nah, anak-anak mereka akhirnya
jadi berteman dan memiliki waktu spesial bertiga deh. Nenek Annie,
Louisa, menjamu mereka seolah mereka adalah putri-putri kerajaan yang
sedang menikmati acara minum teh di sore hari seperti Ratu Inggris.
Menginjak
remaja, ketika teman-temannya sibuk dengan kegiatan masing-masing,
Annie memberanikan diri untuk meminta Louisa mempekerjakannya di kedai
sebagai barista. Annie yakin dia mampu melakukan tugas seorang barista,
karena sejak kecil Louisa telah mengajarinya cara menyeduh teh dengan
sempurna.
Namun ternyata bekerja menjadi seorang barista tidak
semudah dan sesederhana yang dia sangka. Ketika Annie mulai menyelami
seluk beluk bisnis neneknya, Annie diharuskan menghadapi
permasalahan-permasalahan yang menimpa kedai teh Louisa. Dan Annie pun
tergerak untuk melakukan sesuatu. Masalah bertambah ketika cowok yang
dia sukai ternyata tidak balik suka padanya, dan salah satu sahabatnya
harus pergi selama musim panas, dan itu berarti berkurang satu orang
yang akan membantunya.
Bagaimana sepak terjang Annie Green dalam upayanya menyelamatkan bisnik neneknya yang hampir gulung tikar itu?
Dibumbui
cerita lucu tentang ayah Annie yang doyan pakai kaus bertulisan
aneh-aneh, bertaburan tips-tips dan resep-resep yang pastinya bisa
dipraktekkan, buku ini dijamin bisa bikin kamu betah berlama-lama baca
sambil ngemil ;)
**
Aku dapat kesempatan menerjemahkan buku ini dar Noura Books. Ini dia Sinopsis dan Cover terjemahannya :) Kalo liat di toko buku, jangan cuma dilirik yaa.. langsung ambil dan bayar di kasir :D
SINOPSIS edisi terjemahan:
Memang, sih, kedai teh milik nenekku bukan Starbucks, tapi Steeping Leaf menawarkan suasana kekeluargaan dan sofa vintage. Kamu bisa memilih spot
terbaik dan duduk berlama-lama di sana. Kamu bisa menikmati berbagai
jenis teh dengan berbagai manfaat. Kamu juga bisa tahu cara membuat teh
sempurna dari nenekku, Louisa.
Seperti aku dan dua sahabatku. Annie + Genna + Zoe = Gadis Kedai Teh. Kami sering buat acara high tea ala Inggris, merayakan ulang tahun bersama, dan membuat scrapbook tentang teh. Genna menggambar dan Zoe menulis. Seru banget, tapi rasanya itu udah lama banget … :'(
Sekarang,
semua jadi aneh. Teman-temanku sibuk sama urusan mereka dan Louisa
bilang kalau kedai semakin sepi dan mau tutup. Aku cinta banget sama
kedai ini! Di sini hidupku, kerja part-time pertamaku, dan (mungkin) kisah cinta pertamaku . :')
Jadi, nggak boleh ada yang bisa merebut tempat favoritku!
No comments:
Post a Comment