After We Collided (After #2), by Anna Todd
Rating: 3 of stars
Oke....
berhasil menyelesaikan buku kedua, dan sungguh pintar mbak Anna ini bikin
ending yang bikin saya ingin segera buka buku ketiganya. Macam akhir episode
drama korea yang bikin... what? What was that?... gitu lah kira-kira.
Anyway, karakter Tessa sudah mendingan di buku kedua ini. Gak terlalu gampang
dikadali dan sudah berani menjadi dirinya sendiri. Meski masih aja sih
kadang-kadang bikin kezel dengan kedoyanannya menyelipkan tangan ke dalam
celana jeans Hardin *tepok jidat, rolling eyes*
Tapi mungkin memang gitu ya? Hormon anak muda plus kebebasan pergaulan bikin
mereka macam tak terkendali dalam urusan sex.
Hubungan Tessa sama ibunya tidak lagi diceritakan lebih dalam, banyakan urusan
mereka berdua. Bahkan pekerjaan magangnya juga bisa dilakukan sesuka hati.
Emang di sana gitu ya? Kalo dipikir2, jadwal kuliah diganti2, untuk
menyesuaikan jadwal magang, itu enak banget ya. Belum lagi gampang bgt dapat
tempat magang (dari kenalannya bokap Hardin) sekali telepon langsung deal.
*sirik aja ya?*
Hardin di sini terasa lebih emosional. Anak punk ini berkali2 menangis saat
ditinggal Tessa, saat minta maaf san memohon kembali bersama Tessa. Tapi saat
Tessa mau nerima, dia bilang ‘lo mau balikan lagi karena abis denger kisah
sedih gw?’ Yaelaahhh... plis deh! Anak punk ini sungguh imsecure.
No comments:
Post a Comment