Thursday, August 28, 2014

Limit by Triani Retno

by

My rating: 3 of 5 stars

Buku yang bagus, tentang kehidupan anak SMA dan romantikanya.

Adalah Keala (namanya unik!) seorang siswi pindahan dari Banjarmasin, yang masuk ke SMA di Bandung. SMA ini adalah SMA favorit, berisi anak-anak pintar, pintar banget, dan super pintar. (Nggak ngebayang kalo saya sekolah di sini, pasti nggak sempet minder, soalnya nggak bakal lolos test juga :p) Keala adalah siswi berprestasi di sekolahnya yang lama, namun di sekolah yang baru ini, nilai-nilainya nggak bisa melebihi angka 50. Alamat raport kebakaran nih!

Keala stress membayangkan nilai raportnya yang jeblok. Bagaimana mungkin bunda yang dulu sekolah di sini bakal bangga sama dia dengan nilai merah-merah gini. Padahal sekarang bunda adalah seorang akuntan hebat, dan Keala bercita-cita ingin menjadi akuntan seperti bunda.

Membayangkan nilai-nilainya yang selalu jeblok, Keala mulai stres dan merasakan pusing di kepalanya. Hingga suatu hari Keala bertemu dengan Eizel, seorang kakak kelas yang sejak pertemuan pertama kali di perpustakaan, selalu mendampinginya dan memberinya semangat. Bahkan menyanyikan lagu Right Here Waiting.

Sempet heran, kok anak SMA nyanyiin lagu jadul? Apakah settingnya di jaman dahulu? Ternyata memang Eizel adalah genk jadulers yang doyannya lagu-lagu lawas *halah!*

Misteri sakit kepala Keala, misteri kakak kelas, dan teman sekelas yang naksir berat hingga terobsesi pada Keala, membuat novel ini menyenangkan dibaca. Nuansa putih abu-abunya dapet banget, dan kalau bukan gara-gara anak saya yang kalo mau baca buku doyannya baca ending, saya nggak bakal bisa nebak ending novel ini.

Sempet merinding disko waktu Keala mendengar suara-suara. Hiyyy.. kirain bakal baca novel horor. Kuat-kuatin diri, ternyata nggak *fiuh* gini-gini saya kan penakut sama yang horor-horor *bangga*

Anyway, recommended buat para abegeh yang menyukai cerita berlatar sekolahan. Ringan, manis, seperti gula-gula kapas :)

Note untuk penulisnya: Trus, Kevin gimanaaaa? Maju terus pantang mundur, atau nyerah?

2 comments:

Triani Retno A said...

Keviiin.... untuk penulisnya ajaaaahhh.... Biarkan kami bahagia selamanyaaa. Hihi.... :D Makasih reviewnya ya, Mbak Syl.

-syl- said...

sama-sama... sukses terus dlm berkarya yaaa..