Friday, June 30, 2017

Big Little Lies -- Liane Moriarty

Big Little Lies by Liane Moriarty

My rating: 4 of 5 stars

Pembunuhan di sekolah TK? Wah...! Ini amazing banget lho temanya. Bikin saya penasaran habis dengannya. Saya mengambil buku Liane Moriarty yang ini setelah membaca bukunya yang berjudul Truly Madly Guilty. Di buku tersebut, berlapis-lapis rahasia tersimpan dan terungkap dengan sangat rapinya. Saya yang dari awal membaca makin-makin-MAKIN penasaran, akhirnya terpuaskan rasa ingin tahunya saat mengetahui rahasia apa yang tersimpan di dalam kisah ini. Namun tidak berhenti hanya di situ, kisahnya masih berlanjut hingga penghabisan yang keren.

Harapan saya di buku Big Little Lies ini terkabulkan. Dengan gaya penuturan dan plot yang rapi, sama dengan buku yang sebelumnya saya baca. Berkali-kali saya melewatkan waktu tidur untuk mencari tahu siapa sih yang mati terbunuh? Siapa yang membunuh? Ini buku bener-bener bikin penasaran. Soalnya terjadi di sekolah TK lho. Tempat yang harusnya relatif aman untuk siapapun berada di sana. Paling kalau ada kecelakaan ya jatuh dari ayunan, atau dari monkey bar. Tapi ini pembunuhan?
“The boys had always been her reason to stay, but now for the first time they were her reason to leave.”
Kisahnya dituturkan oleh tiga perempuan yang bersahabat. Masing-masing dalam kehidupan mereka, memiliki rahasia yang mereka pendam sendiri. Ada yang diceritakan, ya namanya juga curhat sama teman, ya nggak? Tapi ada juga yang disimpan sendiri.

Celeste, dengan pembawaan yang anggun, selalu cantik dan terkendali, tampak seperti pasangan yang bahagia. Dengan dua anak kembar yang aktif dan pandai, seorang suami sukses bergaji besar dan rumah mewah, wajar jika semua orang iri padanya. Namun ada hal yang tak diketahui siapapun. Bagaimana kehidupan di dalam rumahnya, hanya dia yang tahu.

Madeline, dengan pembawaan yang terbuka, berani, dan siap membela teman-temannya, sering membuat musuh untuk dirinya sendiri karenanya. Yang membuatnya sedikit geram adalah, mantan suami dan istri barunya pindah ke lingkungan dekat situ, dan menyekolahkan anak mereka di sekolah yang sama dengan anaknya. Faktor itu yang kadang membuatnya bersikap berlebihan. Ditambah lagi anak remajanya kini  lebih memilih ayahnya dibanding dirinya.
“Those we love don’t go away, they sit beside us every day.” 
Jane, single mother yang baru pindah ke lingkungan situ, anaknya belum apa-apa sudah dituduh membully anak orang yang ibunya luar biasa rempong. Semua jadi dipermasalahkan! Sementara Jane sendiri sudah kesulitan menyembunyikan fakta siapa ayah kandung si anak, dan sekarang harus membuktikan bahwa anaknya tidak bersalah.

Saat terjadi pembunuhan di sekolah anak-anak mereka, banyak rumor bertebaran mengenai siapa pelakunya, apa motifnya, bahkan kehidupan mereka pun dibahas oleh orang-orang yang dipanggil ke kantor polisi untuk diminta kesaksian. Polisi sempat merasa frustasi dengan penyelidikan yang sepertinya jalan di tempat ini.
“Did anyone really know their child? Your child was a little stranger, constantly changing, disappearing and reintroducing himself to you. New personality traits could appear overnight.” 
Seharusnya setelah baca buku ini, saya berniat menonton filmnya. Mini seri dengan judul  yang sama sangat menggoda untuk ditonton. Namun kalau sudah tahu jalan ceritanya, kok jadi malas ya? Akhirnya hingga sekarang baru kelar di episode 2 gitu. :D Mungkin juga karena drama korea lebih menarik :p


Kalau suka buku bergenre family, reality, berbalut misteri, buku ini cucok untuk anda. Misterinya bikin gemes pingin tahu bin kepo, family life nya sangat real, dan realitynya bikin ngikik-ngikik sendiri karena begitu dekat dengan kehidupan kita. Worth reading banget!

No comments: