My review
"Ya, ya, Pariyem saya
Maria Magdalena Pariyem lengkapnya
Iyem, panggilan sehari-harinys
Dari Wonosari Gunung Kidul"
Pengakuan sederhana dari seorang wanita Jawa, yang bekerja dengan penuh pengabdian. Tanpa tuntutan, tanpa berharap balasan. Bahkan ketika dia hamil karena perbuatan anak majikannya, tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya, tak ada tuntutan untuk diakui sebagai menantu atau selir, atau apapun. Yang ada hanya pengabdian, pengabdian, dan pengabdian. Besides, itu memang dilakukan atas dasar suka-sama-suka ;)
Sudah jarang ada manusia seperti Pariyem. Kategori langka bahkan. Mana ada wanita yang dihamili keluarga bangsawan yang menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapat pengakuan, entah itu status, atau anaknya. Tapi memang untung bagi Pariyem, keluarga majikannya tidak lantas mengusir dan mengucilkan dia, bahkan anaknya diaku sebagai keturunan mereka. Meskipun setelah melahirkan, sang anak dititip di kampung dan Iyem kembali kerja sebagai babu di rumah itu. 'Babu plus-plus' :D
Anyway, buku puisi bernarasi ini lebih mudah untuk saya baca, dibanding buku puisi yang isinya murni kumpulan puisi saja. Saya kurang bisa memahami isi sebuah puisi, apalagi yang tingkat tinggi. Tapi kalau bentuknya seperti bercerita model Pariyem gini, saya suka bacanya. Makasih buat teman-teman yang sudah merekomendasi buku ini buat saya baca.
You guys bring the colours in my reading world :)
View all my reviews.
No comments:
Post a Comment