Sunday, May 10, 2015

Outside Beauty -- Cynthia Kadohata

Outside BeautyOutside Beauty by Cynthia Kadohata

My rating: 3 of 5 stars


Oke. Empat anak perempuan dari 4 LAKI-LAKI? Ini apa yang ada dalam pikiran saya ya, saat beli buku ini untuk koleksi perpustakaan? FYI, saya bekerja di perpustakaan SD! Buku ini pun langsung saya tarik dari tumpukan buku baru sebelum sempat masuk rak buku *fiuhh* Bayangin kalo ada orang tua yang lihat anaknya pinjam buku ini?

Anyway, kisahnya diceritakan dari sudut pandang Shelby, anak kedua dari Helen. Anak pertamanya bernama Marylin, anak ketiga Lakey, dan terakhir si bungsu Maddie. Mereka sangat dekat dan tidak pernah terpisahkan. Kemana-mana mereka selalu bersama. Dan satu hal lagi, meski pun ibu mereka selalu sibuk dengan "pacar-pacar"nya, dia selalu mengajarkan keempat anak gadisnya bagaimana menjaga diri mereka sendiri kelak. Dan keempat anak itu sangat menyayangi ibu mereka.

Karena mereka tak terpisahkan, mereka selalu menggunakan kata "kami" daripada "aku" untuk menggambarkan diri mereka. Dan hubungan mereka dengan ayah-ayah mereka pun berbeda-eda. Marylin tidak menyukai ayahnya, Shelby merasa malu mengakui ayahnya, Lakey bangga memiliki ayah yang paling ganteng di antara 3 ayah lainnya, dan Maddie sangat membenci ayahnya.

Suatu hari, Helen mengalami kecelakaan dan harus dirawat. Ke empat anak itu pun dikirim ke masing-masing ayah mereka. Marylin dan Shelby bisa dikatakan 'beruntung' karena ayah-ayah mereka masih single. Namun tidak demikian dengan Lakey yang ayahnya sudah menikah lagi dan dia merasa aneh karena tidak bisa menjadi dirinya sendiri seperti saat bersama saudari-saudarinya. Dan Maddie yang paling menderita karena ayahnya, Mr. Bronson, yang selama ini menggugat Helen untuk mendapatkan hak asuh Maddie, akhirnya bisa 'mendisiplinkan' Maddie sesuai caranya.

Shelby merasakan keanehan pada sikap Maddie setelah tinggal beberapa minggu di sana. Maddie yang ceria dan cengeng serta manja padanya, menjadi kaku dan seperti 'robot' bahkan surat-suratnya tidak terdengar seperti Maddie. Dia merasa harus melakukan sesuatu, karena Maddie adalah tanggung jawabnya dan ibunya juga berpesan bahwa Shelby harus selalu menjaga Maddie.

Namun rencana melarikan dirinya gagal dan begitu pun dengan Maddie yang tertangkap basah sedang memanjat pohon hendak kabur dari rumah. Sejak peristiwa gagal kabur, Maddie bersikap tambah aneh dan tambah jauh dari Shelby. Hingga setelah sebulan mereka tinggal bersama ayah mereka, ada kabar bahwa ibu mereka kritis dan kemungkinan meninggal karena infeksi. Mereka semua pun kembali bersatu di rumah sakit.

Selama mereka tinggal di rumah lama mereka bersama ke empat ayah sambil menunggu kabar tentang ibu mereka, Marylin, Shelby dan Lakey merencanakan untuk melarikan diri agar Maddie terpisah jauh dari Mr. Bronson yang sangat militer itu. Padahal Mr. Bronson guru sejarah!

Mereka pun kabur dengan mengendarai mobil milik ayah Marylin ke kabin milik ayah Lakey. Sepanjang perjalanan, mereka berusaha menarik Maddie kembali agar dia bisa menjadi dirinya yang dahulu. Tidak mudah, namun mereka terus berusaha hingga akhirnya mereka tiba di kabin yang dituju, Maddie sudah mulai kembali menjadi dirinya.

Saat telepon di kabin berdering, mereka tahu bahwa ayah-ayah mereka tahu keberadaan mereka. Terlebih saat keesokan harinya, deputi datang untuk menjemput mereka ke kantor polisi. Oh, apakah Maddie akan kembali tinggal bersama Mr. Bronson yang kaku itu, dan akhirnya menjadi anak penurut? Dan bagaimana dengan nasib ibu mereka? Apakah dia akan sembuh dari infeksinya?

Buku ini memang kurang cocok untuk anak usia SD, mungkin cocoknya untuk anak usia SMA ya? Saya membaca versi bahasa Inggris, dan menemui beberapa istilah sulit dalam buku ini, tapi saya seperti biasa melewatinya karena tidak begitu mendesak bagi saya untuk mengetahui artinya. He-he.

Nice reading, though... And I would like to read more of her books.



View all my reviews

No comments: